BOLMONG, KabarBMR.news- Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Sulawesi Utara bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bolaang Mongondow melaksanakan pembinaan serta monitoring kinerja terhadap Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan KB (PLKB) di wilayah tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan Program Bangga Kencana serta mendukung percepatan penurunan angka stunting di daerah.
Selain itu, evaluasi terhadap pelaksanaan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan pemantauan 30 indikator PJPK juga menjadi fokus utama. Indikator-indikator ini telah terintegrasi dalam dokumen perencanaan daerah seperti RPJMD dan Renstra.
Kepala DPPKB Kabupaten Bolaang Mongondow, Julin Papuling, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menjaga kualitas pelayanan lini lapangan dan memastikan program nasional bisa diimplementasikan secara efektif di daerah.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kehadiran tim dari BKKBN Provinsi. Pembinaan ini tidak hanya memperkuat kapasitas penyuluh dan petugas lapangan, tetapi juga menjadi bentuk nyata komitmen bersama dalam menurunkan prevalensi stunting di Bolaang Mongondow,” ujar Julin Papuling.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga dilakukan penyaluran bantuan melalui program Gerakan Tanggap Stunting (GENTING) kepada keluarga berisiko stunting di Desa Babo, Kecamatan Sang Tombolang. Bantuan diberikan kepada keluarga Ibrahim Wamir dan disaksikan langsung oleh Sangadi (Kepala Desa) Babo, Sapri Lauso.
Bantuan yang diserahkan meliputi beras, telur, susu, dan makanan bergizi lainnya sebagai intervensi gizi langsung bagi keluarga sasaran.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi keluarga, terutama bagi balita dan ibu hamil. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa akan terus kami perkuat demi mencapai target Indonesia Emas 2045,” tambah Julin.
DPPKB Bolmong menegaskan komitmen untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama dalam pembangunan keluarga di daerah.***