BOLTIM, KabarBMR.news- Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Oskar Manoppo, menghadiri Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Pulau Sulawesi yang berlangsung di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis, 10 Juli 2025.
Forum strategis ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan diikuti oleh para kepala daerah serta pejabat kementerian terkait.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai, serta para gubernur dari wilayah Sulawesi dan Papua Barat Daya.
Menko AHY dalam sambutannya menekankan pentingnya kepastian tata ruang dan status tanah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Tanpa pengaturan ruang yang jelas, pembangunan akan rentan tumpang tindih dan konflik kepemilikan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menambahkan bahwa tata ruang harus ditindaklanjuti secara konkret melalui regulasi, kepemimpinan daerah, dan sinergi lintas sektor.
Bupati Oskar Manoppo menyampaikan bahwa forum ini menjadi sarana penting menyelaraskan arah kebijakan pembangunan nasional dan daerah, khususnya dalam revisi RTRW dan legalisasi RDTR di wilayah Sulawesi.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi RDTR ke dalam sistem OSS untuk mendukung investasi dan pemanfaatan ruang secara berkelanjutan.
“Forum ini adalah momentum konsolidasi komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat penataan ruang yang berkualitas dan aplikatif,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Boltim, Harris Pratama Sumanta, melaporkan bahwa tingkat kesesuaian tata ruang Boltim saat ini telah mencapai 93,62 persen, dan pihaknya menargetkan penyelesaian revisi RTRW hingga 100 persen tahun ini.
Namun, masih terdapat tantangan, salah satunya penyelesaian batas wilayah dengan Kabupaten Minahasa Selatan.
Partisipasi aktif Pemkab Boltim dalam forum ini mencerminkan komitmen daerah dalam mendukung transformasi pembangunan berbasis tata ruang di Kawasan Timur Indonesia.***